Cintaku padamu bagaikan ISIM, tak terbatas waktu..
Dimana aku dan kamu bagaikan MUBATADA' &
KHABAR, aku selalu ada untukmu dan kamu juga
begitu padaku...
Juga kita bagaikan FIIL dan FAIL, serasa sepi tak
sempurna jika tak bersama..
Dan disaat kamu menjadi MUDHAF, aku rela mejadi
MUDHAF ILAIH-NYA untuk menyempurnakanmu..
Dan juga laksana NA'AT MAN'UT, saling serasi jika
bersama..
Dan andai kamu tahu, cintaku ini laksana ISIM
MABNI, tak akan ada yang merubah rasa ini..
Kukirim sebuah sya'ir cinta untukmu!
Saat itu, aku isim mufrod, tunggal sendiri saja
seperti kalimat huruf, sendiri tak bermakna
seperti fi?il laazim, mencinta tak ada yang dicinta
tak mau terpuruk dan terdiam, aku harus jadi
mubtada?, memulai sesuatu.
menjadi seorang fa?il, yang berawal dari fi?il.
tapi aku seperti fi?il mudhoori? alladzii lam yattashil
biaakhirihii syaiun
mencari sesuatu, tapi tak bertemu sesuatupun di
akhir.
Bertemu denganmu adalah khobar muqoddam,
sebuah kabar yang tak disangka.
Aku pun jadi mubtada? muakkhor, perintis yang
kesiangan.
Aku mulai dengan sebuah kalam, dari susunan
beberapa lafadz
yang mufid, terkhusus untuk dirimu dengan penuh
mak?na.
Dari sini semua bermula
Aku dan kamu, bagaikan idhofah
aku mudhof, kamu mudhof ilaih.
Tak bisa dipisahkan.
Cintaku padamu, beri?rob rofa?. Tinggi
Bertanda dhummah. Bersatu
Cinta kita bersatu, mencapai derajat yang tinggi.
Saat mengejar cintamu, aku cuma isim beri?rob
nashob. Susah payah
yang bertanda fathah. Terbuka
Hanya dengan bersusah payah maka jalan itu kan
terbuka.
Setelah mendapatkan cintamu, tak mau aku seperti
isim yang kofdh. Hina dan rendah
Bertanda Kasroh. Terpecah belah
Jika kita berpecah belah tak bersatu, rendahlah
derajat cinta kita.
Karenanya, kan kujaga cinta kita, layaknya isim yang
beri?rob jazm. Penuh kepastian
Bertanda dengan sukun. Ketenangan.
Kan kita gapai cinta yang penuh damai
saat semua terikat dengan kepastian tanpa ragu-ragu
eee